Fraksi PKS Minta Pemerintah Stabilkan Harga Jelang Ramadhan

0
1668
Ket Foto : Ketua FPKS DPR-RI Jajuli Juaini
Ket Foto : Ketua FPKS DPR-RI Jajuli Juaini
Ket Foto : Ketua FPKS DPR-RI Jajuli Juaini

Jakarta (3/6) – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini meminta pemerintah untuk segera menstabilkan harga barang-barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional.

Sebab, Jazuli menilai, fenomena tersebut dapat menganggu ketenangan dalam menjalankan ibada puasa. Sehingga, pemerintah perlu serius untuk mengatasinya sedini mungkin menjelang bulan ramadhan.

“Pemerintah harus tanggap dan proaktif mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok. Pasalnya harga bahan-bahan pokok utama, seperti bawang, cabe, gula, daging ayam dan daging sapi mulai merangkak naik jelang Ramadhan ini,” ungkap Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (3/6).

Jazuli menjelaskan sudah menjadi aktivitas rutin bahwa setiap Ramadhan, konsumsi masyarakat akan meningkat 40 hingga 60 persen dibandingkan hari biasa.

“Oleh karena itu, jika respon Pemerintah tidak cepat dan tepat, lalu harga-harga melambung tentu akan sangat memberatkan masyarakat,” jelas wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Banten III ini.

Untuk itu, Jazuli meminta Pemerintah beberapa langkah untuk menekan tingginya harga kebutuhan pokok tersebut. Pertama, jika terjadi kenaikan harga yang tidak terkendali, maka pemerintah harus siap dengan kebijakan operasi pasar.

“Kedua, pemerintah harus memastikan semua pasokan bahan-bahan pokok utama tersebut selama Bulan Suci Ramadhan tersedia,” jelas Jazuli.

Ketiga, pemerintah harus mengamankan semua jalur distribusi bahan-bahan kebutuhan pokok hingga menjelang hari Raya Idul Fitri.

“Keempat, pemerintah harus menjamin adanya penegakan hukum bagi pihak-pihak yang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan, baik di tingkat petani maupun masyarakat.

Dengan demikian, Jazuli berharap agar pemerintah kali ini lebih cermat dan tepat dalam memenuhi pasokan dan menstabilkan harga. Jangan sampai, tegas Jazuli, pemerintah mengambil jalan pintas dengan cara impor. Padahal, persoalan utamanya terletak di pasokan dan rantai distribusi.

“ Jika impor itu dilakukan justru malah memukul harga pada tingkat petani, sebaliknya menguntungkan para spekulan besar,” tegas Jazuli.

Diketahui, terdapat beberapa bahan bahan pangan utama yang telah mengalami kenaikan, misalnya, harga cabe terpantau Rp. 30.000 sampai dengan Rp. 45.000. Harga daging sapi terpantau Rp. 90.000 – Rp. 130.000. Harga Bawang terpantau Rp. 25.000 hingga Rp. 45.000.

“Harga-harga kebutuhan pokok inilah yang dikhawatirkan akan terus meroket hingga menjelang hari raya Idul Fitri,” tutup Jazuli.

LEAVE A REPLY